Selasa, 19 Juli 2011

Bahasa Arab Harus Dukung Peradaban

YOGYAKARTA — Para pengajar bahasa Arab di seluruh Indonesia diharapkan bisa memosisikan diri dalam upaya menyesuaikan antara identitas, perubahaan zaman, dan disiplin ilmu. Mereka pun harus bisa menjadi lembaga evaluasi dan penilai terhadap perkembangan ilmu bahasa Arab.
Demikian salah satu inti rekomendasi seminar internasional ba hasa Arab yang disampaikan ang gota steering committee Ali Abdel Mon’aim saat penutupan seminar sekaligus muktamar pengajar bahasa Arab seluruh Indonesia (Ittihadu Mudarrisi al-Lughatil al-‘Arabiy yah/IMLA) di Yogyakarta, Sabtu (16/7).
Ia menjelaskan, perubahan za man, seperti globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi harus direspons agar ilmu bahasa Arab tidak semakin tertinggal dalam perkembangan peradab an. “Disiplin ilmu akan semakin lumpuh jika memilih untuk terus kaku dan baku tanpa merespons perubahan yang terjadi,” katanya.
Rekomendasi selanjutnya, terang dia, bahasa Arab harus diletakkan dalam peradaban secara komprehensif, bukan parsial. Selama ini, bahasa Arab hanya diajarkan di dalam kelas atau ruang kuliah tertentu atau sebagai bahasa agama dan peribadatan. Dalam hal ini, masyarakat Islam atau pengguna bahasa Arab harus mampu mem bawa bahasanya menjadi bahasa pasar ekonomi atau perundingan politik.
Permasalahan bahasa Arab, kata dia, terletak pada susunan peradaban. Selama orang Arab atau orang Islam terbelakang dalam politik, ekonomi, dan budaya, bahasa Arab akan terus berada di belakang. Untuk memajukan dan mengangkat bahasa Arab, harus sejalan dengan memajukan ekonomi, politik, integrasi dalam masyarakat, kata Ali.
Selain menelurkan sejumlah rekomendasi, muktamar juga memilih Taufiq Ahmad Dardiri sebagai Ketua Umum IMLA periode 2011¨C2015. Dosen Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta itu berharap, sebagai organisasi profesio nal pengajar bahasa Arab satu-satunya di Indonesia, IMLA dapat memainkan peran yang lebih besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga dapat berkontri busi dalam membina dan mengembangkan peradaban, katanya. Sumber: Republika

Mahasiswa Tarbiyah STAIN menangi lomba PPIM

Sukoharjo (Espos) Proposal penelitian dua tim yang mewakili Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Surakarta berhasil mendapatkan dana dari Dinas Pendidikan Provinsi Jateng, melalui lomba Proposal Penelitian Inovatif Mahasiswa (PPIM) Tahun 2011.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAIN Surakarta, Arif Budi Sutanto, mengatakan dua tim itu masing-masing dipimpin Fauzi Annur dan Fathonah.

Fauzi dan anggota tim menyusun proposal penelitian berjudul Pendidikan Karakter Berbasis Keagamaan, sedangkan Fathonah dan anggota timnya menyusun proposal berjudul Identifikasi Problem Pembelajaran Bahasa Jawa Sekolah Dasar Perkotaan di Surakarta. “Proposal itu mendapat dana senilai lima juta rupiah. Semoga prestasi ini bisa menginspirasi mahasiswa lainnya untuk ikut berkompetisi di tingkat nasional,” ujar Arif dalam rilis yang diterima Espos, Senin (27/6). sumber (solopos)

Mahasiswa STAIN menang lomba PPIM

Sukoharjo (Espos) Proposal penelitian dua tim yang mewakili Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Surakarta berhasil mendapatkan dana dari Dinas Pendidikan Provinsi Jateng, melalui lomba Proposal Penelitian Inovatif Mahasiswa (PPIM) Tahun 2011.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAIN Surakarta, Arif Budi Sutanto, mengatakan dua tim itu masing-masing dipimpin Fauzi Annur dan Fathonah.

Fauzi dan anggota tim menyusun proposal penelitian berjudul Pendidikan Karakter Berbasis Keagamaan, sedangkan Fathonah dan anggota timnya menyusun proposal berjudul Identifikasi Problem Pembelajaran Bahasa Jawa Sekolah Dasar Perkotaan di Surakarta. “Proposal itu mendapat dana senilai lima juta rupiah. Semoga prestasi ini bisa menginspirasi mahasiswa lainnya untuk ikut berkompetisi di tingkat nasional,” ujar Arif dalam rilis yang diterima Espos, Senin (27/6). sumber (solopos)