Rabu, 30 Desember 2009

SAHABAT KECILKU,TERIMAKASIH.....

Cerpen: Naning Sri Handayani
Pagi hari yang cerah itu,mentari begitu semangatnya menampakkan senyum. Mengajak setiap jiwa tuk mengawali paginya dengan indah. Ku pandangi ufuk timur yang begitu merekah menawan hati. ku berikan senyum kecil padanya. Di pagi yang indah itu, seperti biasa aku berada di depan rumah di teras tepatnya. Sembari ku pandangi ramainya kicau burung. Pikiranku jauh menerawang, teringat akan sahabat kecilku.. Sahabat yang baru ku kenal di antara kepingan-kepingan jalan Allah. Sahabat yang datang mengisi hari-hariku,yang di kirim oleh Allah. Meski terbilang baru mengenalnya, namun ku rasakan sesuatu yang beda. Seakan nurani sesalu berbisik dalam hati, meyakinkan bahwa dia adalah sosok sahabat lama yang tlah dicari selama ini.
Tiba-tiba seorang pemuda berkulit sawo matang, mengenakan baju batiknaya yang terkesan jawa tulen datang menghampiriku. Memecahkan semua lamunanku. Pemuda itu memberikan sebuah kotak mungil yang terbungkus rapi. Kemudian pemuda itu pergi, tanpa berucap sepatah kata apapun. Dengan wajah keheranan bercampur binggung aku terima bungkusan kotak itu. Tanpa pikir panjang segera ku bawa masuk dalam kamar bungkusan itu. Dan segera ku buka satu-persatu kotak mungil yang terbalut bungkus warna ungu. Warna favoriteku sejak dulu. Mulai ku buka satu-persatu bungkus itu. Dan setiap lapis bungkus terserbit pesan mutiara yang indah.
Terakhir dari bungkus itu ku dapati kata-kata seperti ini ”Baca Bismillah dulu sebelum membuka, it is dangerous” Dan setelah ku buka kotak itu ternyata......ternyata berisi sebuah lukisan mungil. Lukisan dari tangan seorang yang sangat tulus. Lukisan mungil berfigura ungu. Sungguh saat itu bibirku tak mampu berucap sepatah katapun. Hanya air mata yang berbicara, membasahi kedua bola mataku. Wujud dari kebahagiaanku. Setelah ku baca bait demi bait kata-kata yang terangkai indah, yang merupakan ungkapan tulus dari hati dan benar adanya. Air mataku tak dapat berhenti, mengalir menganak sungai. Setelah ku sadari bahwa di sisi kiri dari lukisan itu ada gadis kecil berjilbab lebar dan berkaca mata. Dan taukah siapa sosoknya???? dia adalah diriku, sahabat kecilnya. Semakin deras aliran bening dari dua kelopak mataku ini. Seakan banjir tak terbendung. Jauh dalam relung hatiku tersimpan pertanyaan besar. Siapa gerangan yang mengirim ini semua??
Setelah ku baca di akhir suratnya, tertulis sebuah kata yang menggambarkan sosoknya. Yah dia adalah sahabat kecilku yang baru ku temukan.. Hemm....aku menghela nafas lega. Namun tak sampai disitu. Pada bagian akhir dia sampaikan sebuah pesan untukku. Begini isinya
“Ukhty.......
Engkaulah cermin kesederhanaan, kesahajaan dan kemulyaan akhlaq. Dari keteduhan jiwamu.......
Ku menangkap dalam relung hatimu.. Tersimpan kesetiaan dan kelembutan tiada tara. Tetap istiqomah
Di jalan_Nya Ukhty.....”
Lagi-lagi mulutku dibuatnya ngilu, tak sepatah kata yang bisa terucap, selain tetesan yang mengalir menganak sungai membasahi pipiku. Sungguh indah bila bertemu dan berpisah dengan sahabat karena Allah. Meski jauh namun Akan tetap ada dalam tiap lantunan daonya. Karena sahabat itu...
“Sahabat itu bukan yang harus selalu bersama. Namun sahabat adalah yang bila kita mengenangnya kita akan merasa myanam dan tenang. Dan sahabat dalah yang selalu ada dalam hati, yang menyertakanya dalam tiap lantunan doanya”Aku sayang kamu karena Allah sahabat kecilku.....thank to All......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar